Jualan Sayuran Konsep Modern Secara Online

Jualan Sayuran Konsep Modern Secara Online

Beberapa tahun belakangan, bisnis sayuran online dan jualan buah menjadi cukup popular di Indonesia. Jualan sayuran konsep modern dinilai memiliki peluang yang bagus untuk pebisnis yang sudah profesional ataupun yang masih pemula. Salah satu alasannya adalah karena sayur merupakan salah satu bahan pokok makanan masyarakat Indonesia. Semakin banyak yang mencari serta membutuhkan maka artinya peluang untuk mendapatkan keuntungan dari bisnis sayuran online semakin besar. 

Wajar jika akhirnya ada banyak pebisnis yang ingin mencoba peruntungannya dari bisnis sayuran ini. Tetapi tidak sedikit juga pebisnis yang ternyata belum mengetahui cara mengatur dan mengelola bisnis sayuran online dengan baik untuk menghindari terjadinya kerugian. Sama seperti bisnis lainnya, bisnis sayur online juga membutuhkan strategi bisnis sayuran yang tertata rapi agar dapat menjadi sumber penghasilan yang mumpuni. 

Cara Jual Sayur Online 

Ada beberapa tips cara jualan sayur atau jualan sayuran konsep modern yang dapat anda lakukan khususnya jika anda ingin menjualnya secara online di antaranya sebagai berikut: 

  1. Memilih Sumber Sayuran 

Saat anda ingin membuka bisnis jual beli sayur adalah memilih sumber dimana anda mendapatkan sayur-sayuran yang akan dijual. Ada beberapa pilihan antara lain sebagai berikut: 

Cara jualan sayur rumahan anda dimana anda membudidaya tanaman yang dapat ditanam di rumah baik secara organic ataupun menggunakan teknik hidroponik. Sayuran yang dapat dijual sangat beragam mulai dari kucai, pokcoy, sawi putih atau selada air. 

Cara jualan sayur dari supplier. Cara jualan yang satu ini anda tidak perlu menanam sendiri. Anda bisa mengambil sayuran baik lewat tangan pertama atau petani langsung atau melalui distributor seperti pasar 

Cara jualan sayur impor. Cara ini dilakukan jika anda ingin menjual sayur-sayur yang jarang atau bahkan tidak ada di Indonesia. 

Metode atau cara jualan sayur yang anda pilih tergantung kemampuan serta pengetahuan yang anda miliki mengenai sayur-sayuran. Jika anda memiliki modal yang terbatas, maka anda bisa memulainya dengan Kerjasama supplier. Tetapi jika anda memilih lahan yang lebih luas di rumah, anda dapat memulainya dengan menanam sayuran rumahan. 

  1. Tentukan Sayuran yang Akan Dijual 

Seperti yang anda tahu, rata-rata konsumsi sayur untuk orang Indonesia terbilang rendah dibandingkan dengan rata-rata konsumsi sayuran di dunia dimana satu orang Indonesia rata-rata hanya mengkonsumsi 70 gram sayur per hari sedangkan rata-rata konsumsi sayuran dunia 190 gram sayur per hari. 

Itu artinya, pasar sayur lokal di Indonesia memang tidak terlalu besar. Untuk itu, anda harus jeli dalam memilih sayuran apa yang anda beli dan berapa volume sayuran yang akan anda jual. Di Indonesia, sayur-sayuran pelengkap lebih digemari dibandingkan dengan sayuran utama misalnya selada air, sawi, kucai atau wortel. 

  1. Mempersiapkan Alat yang Digunakan 

Sayur adalah produk yang tidak tahan lama apalagi jika sudah dipanen dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain cepat busuk, sayuran yang dibiarkan terlalu lama juga dapat mengalami oksidasi yang bisa mengubah nutrisi pada sayuran. 

Salah satu peralatan penting yang wajib dimiliki adalah penyimpanan sayur yang dapat berupa kulkas atau pendingin berukuran besar untuk menampung sayur yang sudah dipanen dan siap dijual. Selain itu, jika anda memutuskan untuk menjual sayuran dan bisnis buah secara rumahan, anda juga membutuhkan media tanam dan peralatan berkebun yang lainnya. 

Tips Menentukan Strategi Pemasaran Sayuran 

NoTips Strategi Marketing Sayuran
1Strategi produk sayuran 
2Strategi harga sayuran
3Strategi tempat atau saluran distribusi
4Strategi promosi
  1. Pemilihan Vendor atau Supplier 

Ketika anda ingin jualan sayuran konsep modern atau membuka bisnis jual beli sayuran, maka langkah penting yang harus diambil adalah memilih supplier. Baik untuk peralatan, sayuran ataupun bibit. Tetapi ada beberapa cara memilih vendor untul anda yang ingin jualan sayuran. Jika anda mengambil sayuran dari supplier dan tidak menanam sendiri, maka sebaiknya pilih supplier pertama atau langsung dari petani. 

Jika tidak mendapatkan supplier, anda juga dapat mengambilnya dari distributor dengan syarat lokasi antara distributor dengan rumah anda tidak terlampau jauh. Ini untuk menghindari sayuran mengalami pembusukan di jalan. 

Kemudian, jika anda memutuskan menanam sayuran sendiri maka pastikan anda memilih produk-produk dari supplier terpercaya, apalagi jika itu terkait dengan bibit atau pupuk. Jangan sampai anda gagal panen karena memiliki bibit yang buruk. 

  1. Memilih Kanal Penjualan 

Ada banyak pilihan kanal cara jual sayur secara online mulai dari media sosial seperti Instagram, TikTok dan Facebook atau lewat marketplace. Anda bisa memanfaatkan semua kanal penjualan tersebut dan reseller buah. Tetapi yang harus diperhatikan adalah bagaimana cara anda jualan sayur pada masing-masing platform tersebut lewat konten. 

Facebook, Instagram, TikTok dan marketplace memiliki audience yang berbeda-beda sehingga cara jualan sayur yang anda lakukan juga membutuhkan pendekatan yang berbeda. Misalnya TikTok lebih mengarah pada konten-koten hiburan dan storytelling, Instagram lebih menggunakan pendekatan yang bersifat visual dan edukatif, Facebook menggunakan pendekatan komunitas dan marketplace menggunakan pendekatan langsung. 

  1. Ini Juga Membutuhkan Branding 

Sama seperti yang telah dijelaskan, pasar produk sayuran saat ini tidak lagi didominasi oleh ibu rumah tangga. Tetapi hampir oleh semua kalangan. Ditambah dengan persaingan penjualan produk sayuran online semakin padat sehingga produk anda perlu identitas agar lebih mudah dikenal oleh konsumen anda. 

Anda bisa melakukan branding pada toko sayuran misalnya menggunakan color guidelines, logo, key visual misalnya apa yang akan ditonjolkan pada setiap konten dan cara anda berinteraksi. 

  1. Edukasi ke Konsumen 

Banyak orang yang tidak suka sayuran Homefresh Indonesia karena tidak memahami cara mengolahnya dan apa saja manfaat yang didapatkan. Sebagai jualan sayuran konsep modern atau penjual sayur, anda harus memahami apa yang diinginkan oleh konsumen serta memberikan edukasi terkait konsumsi sayuran. Misalnya memberitahu sayuran apa yang memiliki manfaat tertentu, cara mengolah sayur untuk jenis-jenis tertentu, membuat masakan dengan sayur dan jangan takut memberikan edukasi terkait cara menanam sayuran. Dengan membuat konten yang edukatif akan membantu toko online anda mudah dikenal oleh konsumen. 

  1. Pastikan Cara Jual Sayur Tidak Hanya Fokus pada Konsumen Akhir 

Konsumen sayur bukan hanya konsumen akhir tetapi juga pebisnis lainnya. Misalnya produsen minuman sehat, restaurant, hotel atau penjual produk turunannya misalnya roti, keripik dan kue. Pasalnya, konsumen dari bisnis atau B2B punya potensi yang lebih besar dibandingkan dengan konsumen akhir. 

Anda bisa membuat proposal penawaran terkait dengan produk sayur-sayuran yang anda jual dengan cara mendatangi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan sayuran. Karena sifatnya B2B, anda juga harus menunjukkan laporan penjualan selama anda menjalankan bisnis sayuran untuk meyakinkan konsumen. 

  1. Membuat Berbagai Pilihan Turunan Produk 

Banyak konsumen sayuran tidak memiliki waktu untuk mengolah sayuran itu sendiri sehingga saat ini banyak produsen sayuran yang membuat produk turunan dari sayuran itu. Misalnya buah potong, bubuk sayuran yang sudah dikeringkan, saos, paket sayuran bundling, acar dan produk turunan yang lainnya. Membuat produk turunan seperti ini dapat menjadi nilai tambah toko karena konsumen diberikan varian produk yang mudah untuk dikonsumsi. 

FAQ 

Berapa keuntungan jual sayur?

-Jadi satu item sayur memiliki untung Rp500-Rp1.000. Semua tergantung jenis sayurannya. Berarti ada profit margin yakni 5% – 15% yang bisa Anda ambil dari total keseluruhan keuntungan. Dari modal jualan sayuran sejumlah Rp2.000.000, maka Anda bisa mendapat laba sejumlah Rp200.000.

Apa yang mempengaruhi harga sayur sayuran?

-Faktor-faktor yang mempengaruhi harga sayuran daun adalah sebagai berikut: harga sayuran buah, volume penjualan, harga beli, biaya angkut, sewa pasar dan pengalaman berusaha.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *